Kamis, 15 Desember 2011

Episode Terindah dariNya

Sudah lama keinginan ini jauh terpendam. Tapi entah mengapa selalu saja ada yang mengganjal atau menghalangi. Saat ingin memantapkan diri, seketika keraguan itu tiba, merebak sukma keyakinan dan mengoyak ketegaran hasrat ini. Serta iringan bisik bisik kecil.
“Sudahlah, itu tidak wajib. So, gak pakai juga gak kenapa-kenapa”. Entah darimana kata-kata itu. Asa dan keraguan berkecamu kdalam dada menciptakan kegalauan yang begitu dahsyat mendera.

Aku bukan terlahir dari keluarga yang begitu taat beragama. Bahkan akupun tak tahu kapan mereka mengingatMu. Aku hanya melihat mereka melakukan 4 kali sujud dalam 2 rakaat shalat Idul Fitri. Kesibukan Papa ketemu dengan clientnya dan Mami yang tak ada waktu untuk aku yang hanya mengurusi design baju serta butiknya yang terkenal. Aku tak pernah melihat mereka shalat 5 waktu apalagi membaca alquran.

   Di depan kilauan cahaya, bunyi kamera dan arahan sang fotografer aku berpose, jalan di catwalk atau menghabiskan waktu untuk shooting. Membiarkan Mahkota indah ini dilihat oleh semua orang. Profesi ini kulajani sejak masuk SMP. Semua bermula karena rekan Mami yang membutuhkan seorang pemain ftv remaja hingga saat ini aku sudah memainkan beberapa judul sinetron, film, ftv dan pemotretan. Saat semua remaja menikmati masa-masa indah jala-jalan bersama teman-temannya, aku harus bergaya di tengah celotehan fotografer atau mendengarkan kata “cut, action, break” Huahhh bosan rasanya.


   Awalnya aku bangga dengan diriku sendiri. Tapi perlahan, aku mulai letih. Hanya kata-kata bijak yang membuatku selalu semangat menjalani hari-hari.
“Mi, Nggia gak shooting dulu ya hari ini. Anggia banyak tugas sekolah” ujarku menemui mami di butik.
Apa? Lho, hari ini kan ada banyak episode yang harus kamu selesaikan, ada pemotretan di majalah “cantika” dan wawancara dengan majalah “jelita”. Jadi kalau semuanya di cancel, image kamu jadi jelek nanti. Kamu juga nantinya tidak akan di percaya lagi sama Production House ternama dan redaksi majalah. Lagi pula kan kamu punya guru private, nanti juga dating ke lokasi pokoknya jangan ngecewain mami. Kamu jangan aneh aneh pake acara mogok mami tuh udah ngorbanin banyak waktu buat kamu” jawab mami dengan panjang lebar.
Selalu saja deretan kata itu yang keluar dari mulut mami jika aku meminta waktu sehari saja untuk istirahat. Alasan apapun ditolak sekalipun tugas sekolah.
Keesokkan harinya aku menyeret ragaku ke sebuah took buku. Setelah kulihat berbagai macam buku tak sengaja aku bertemu Nissa.
“Hay, Nis! Kamu lagi cari buku apa?” sapaku seraya menghampirinya.
“Hay juga, Nggia! Lagi cari buku tentang fikih wanita. Kalau kamu?” balas gadi berjilbab itu.
“Hah? Buku apaan tuh? Aku lagi cari buku tentang cara mengatasi stress. Kamu tahu ngga buku seperti itu?” Tanya ku.
“Nih kalau kamu mau tahu bukunya dan ini obatnya”. Kata Nissa sambil memberikan Al-quran serta buku sholat dan doa”
“Maksudnya Nis?” Tanyaku tak mengerti.
“Iya, semua yang kamu cari ada disiu” Nissa menjawab sambil senyum dan menunjuk Al-quran.
“Tapi Nis kadang bahasanya sulit dan banyak katanya atau makna yang tidak aku mengerti” ujarku.
“Hmm yaudah nanti kamu Tanya aku saja kalau tidak mengerti” aku duluan ya soalnya sudah di tunggu kakak aku.
Hari berganti hari, setiap waktu kosong aku membaca buku yang aku beli dan saat istirahat aku kelas Nissa. “Nis, sebenernya seorang wanita wajib tidak sih memakai jilbab? Aku mau banget memakai jilbab tapi takut panas takut kelihata chubby atau gak kelihatan jelek dan tidak pantas.
“Oh ya minggu depan ada seminar “Indahnya akhwat berjilbab” di UI aku di beri tahu kakak ku. Kalau kamu mau kamu bias ikut. Nanti disana akan di jelaskan lebih jelas.” jawab Nissa.


   Satu minggu begitu cepat berlalu pagi yang cerah ini mengantarkanku ke rumah Nissa. “duh gimana nih pakaiannya kelonggaran trus jilbabnya gak rapih” gerutuku di depan cermin
Lalu Nissa membantuku merapihkan dan tidak lama aku sampai di tempat tujuan. Aku masuk ke sebuah ruangan dan aku melihat Gadis itu berjilbab putih, sungguh manis dan serasi dengan paduan bros bunga warna-warni dan gamis yang dikenakannya. Ternyata nama gadis itu Nacita Azzahra mahasiswi kedokteran UI semester 5 dia seorang muslimah yang cantik dia menjelaskan banyak tentang Jilbab dan Pakaian bagi Muslimah. Kemudian aku bertanya “apa pakai jilbab itu wajib? Terus kalau pakai jilbab harus rajin shalat?  Harus rajin puasa dzikir pakai baju panjang dan tidak boleh pacaran?”
Kak Nacita menjawab pertanyaan itu dengan senyum saya akan memaparkan 8 alasan saya memakai jilbab “1. Berjilbab adalah perintah Allah dalam surat Al Ahzab ayat 59 dan An Nur ayat 31.2. Jilbab merupakan identitas utama untuk dikenali sebagai seorang muslimah.3. Dengan berjilbab, saya merasa lebih aman dari gangguan. dengan berjilbab, orang akan menyapa saya "Assalamu'alaykum" atau memanggil saya "Bu Haji" yang juga merupakan do'a. Jadi selain merasa aman, bonusnya adalah mendapatkan do'a. Hal ini akan berbeda bila muslimah mengenakan pakaian yang 'you can see everything'.4. Dengan berjilbab, seorang muslimah akan merasa lebih merdeka dalam artian yang sebenarnya. Perempuan yang memakai rok mini di dalam angkot misalnya akan resah menutupi bagian-bagian tertentu tubuhnya dengan tas tangan. Nah, kalau saya naik angkot dengan berbusana muslimah saya bisa duduk seenak saya. Jadi, lebih merdeka mana?5. Dengan berjilbab, seorang muslimah tidak dinilai dari ukuran fisiknya. Kita tidak dilihat dari kurus, gemuknya kita. Tidak dilihat bagaimana hidung atau betis kita, melainkan dari kecerdasan, karya, dan kebaikan hati kita.6. Dengan berjilbab, kontrol ada di tangan perempuan, bukan lelaki. Perempuan itu yang berhak menentukan pria mana yang berhak dan tidak berhak melihatnya.7. Dengan berjilbab, pada dasarnya wanita telah melakukan seleksi terhadap calon suaminya. Orang yang tidak memiliki dasar agama yang kuat, akan enggan melamar gadis berjilbab.
 8. Berjilbab tak perbah menghalangi muslimah untuk maju dalam kebaikan. Perlu diingat, berjilbab memang bukanlah satu-satunya indikator ketakwaan, namun berjilbab merupakan realisasi amal dari keimanan seorang muslimah. Jadi lakukanlah semampunya. Tak perlu ada pernyataan-pernyataan negatif seperti "Kalau aku hati dulu yang dijilbabin". Hati kan urusan Allah, tugas kita beramal saja dengan ikhlas. Kalau sholat itu sudah kewajiban kita, puasa merupakan perintah Allah dan dzikir itu ibarat kita selalu mengingat Allah. Kalau pakaian pakailah pakaian yang tertutup “Perilaku wanita menampakkan bagian-bagian tubuhnya atau perhiasannya, melenggang lenggokkan badan saat berjalan dan bergerak, lemah gemulai suaranya ketika berbicara, menonjolkan kecantikannya dengan berbagai macam cara, menonjolkan keindahan pakaiannya kepada selain suami atau mahramnya” masalah pacaran di dalam islam sendiri tidak ada pacaran yang ada hanya taaruf. Jelas kak Nacita.
Setelah acara selesai aku bertemu kak Nacita kembali ternyata Nissa sangat dekat dengan kak Nacita. Kak Nacita pun menjelaskan tidak bolehnya seorang akhwat memakai celana jeans, pakaian ketat ataupun jilbab tipis. Tidak lama Nissa menjelaskan bahwa kak Nacita itu adalah seorang akhwat yang sangat di kagumi oleh kakaknya Mas Yudistira namanya. Sudah sejak lama Mas Yudistira kagum dengan kak Nacita diawali dengan pertemuannya di masjid kampus saat solat duha kak Nacita tidak pernah absen untuk shalat duha di kampus dan dia selalu mengenakan jilbab warna putih. Kak Nacita juga diam diam sangat kagum dengan Mas Yudistira tapi aku yakin mereka akan bersatu suatu saat nanti.


   Aku mulai berjilbab dan menjalankan ssemua perintahNya. Aku juga mmembatalkan semua kontrak kerjaku. Kak nacita yang lebih cantik saja memakai jilbab dan menutupi mahkotanya untuk Pangeran Dunia Akhiratnya nanti sungguh sangat kagum aku dengannya. Sebearnya sejak masuk SMA aku suka sama Mas Yudistira dia sosok ikhwan yang patut untuk di kagumin dia contoh teladan yang baik untuk seorang kakak tapi ternyata cinta mereka anatar kak Nacita dan Mas Yudistira lebih indah. Setiap hari aku belajar tentang agama islam sama kak Nacita dan Mami marah kepadaku sampai sampai dia tidak pernah menegurku karena aku mengenakan jilbab. Tapi aku tidak perduli nanti akan ku buktikan bahwa dengan jilbab aku bisa lebih sukses.


     Satu tahun kemudian,
 Aku dan Nissa sama-sama masuk UI. Aku dengan jurusan analisis kimia dan Nissa dengan jurusan ekonomi. Di kampus aku ikut forum islam dan organisasi islam lain. Aku juga mulai main ftv lagi tapi tetep pakai jilbab aku main ftv religi. Dari situ aku dan mami mulai deket lagi. Aku menceritakan tentang kak Nacita pada mami ternyata kak Nacita adalah anak orang kaya dan dia anak tunggal. Aku juga cerita kalau aku kagum sama kakaknya Nissa. Aku dan Mas Yudistira juga lumayan deket mungkin karena aku sahabatnya Nissa. Aku belajar banyak hal dari Mas Yudistira sampai akhirnya aku ingin Mas Yudistira itu pangeran dunia akhirat aku.


   Telfon berdering dan ternyata itu dari Nissa aku dapat kabar Mas Yudistira kecelakaan dan meninggal. Aku sangat sedih terutama kak Nacita. Mas Yudistira kecelakaan saat ingin member ceramah di daerah Bandung dan sebelum pergi ke Bandung Mas Yudistira ke toko busana muslim untuk membelikan sebuah jilbab putih serta mawar merah untuk kak Nacita. Dan aku mendapatkan sebuah buku Agar Bidadari Cemburu Padamu serta sebuah surat kecil untuk keluarga Nissa.


   Semua orang sedih. Semenjak kejadian itu kak Nacita pindah ke luar negri dia memutuskan untuk kerja di luar negri. Aku sudah tidak pernah lagi memakai jeans, baju pass atau memperlihatkan mahkota indahku. Mami juga sekarang sudah berjilbab dan Aku sekeluarga tak pernah lupa untuk menjalan sholat 5 waktu dan isya berjamaah di lanjut membaca Al-Quran. Dan ini benar benar Episode Terindah dalam Hidupku yang diberikan olehNya :)