Jumat, 27 Juni 2014

Ujian Jujur kah?

Mendapat nilai “A” dan memperoleh IP tinggi adalah dambaan setiap mahasiswa. Lalu bagaimana usaha kita? BELAJAR atau MENCONTEK?
Nilai bagus iya tentu mau, Tapi jangan menghalalkan segala cara dong??!!!! Bener ga?? sebagus apapun  nilai yang kita dapatkan, jika itu adalah hasil dari ketidakjujuran, dimana letak bangganya? Ingat teman, satu kebohongan akan melahirkan kebohongan-kebohongan yang lain. Jangan hanya karena ingin IP tinggi, lalu kita berbuat curang. Ingat!! Allah tidak buta dan tidur, Allah selalu mengawasi gerak kita :')

Nyontek adalah sebuah perkara yang sangat mengerikan dan dianggap besar di dalam Islam. Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا
“Barangsiapa yang berbuat curang, maka ia bukan termasuk golongan kita” (HR. Muslim, no 146).
Selanjutnya marilah kita dengar cerita yang disampaikan oleh salah seorang sahabat Nabi yang mulia, Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, beliau menuturkan
كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَفَقَالَأَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَوْ قَوْلُ الزُّورِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ
Suatu ketika kami berada di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian dosa-dosa besar yang paling besar?”-beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali-. “Berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan bersaksi palsu atau berkata dusta.” Saat itu beliau bersandar kemudian beliau duduk. Beliau masih saja mengulang-ulang sabdanya sampai-sampai kami berkata kalau seandainya beliau diam. (HR. Muslim, no 126)

Mungkin dapat kita katakan bahwa nyontek termasuk salah satu perbuatan memberikan persaksian palsu. Bukankah orang yang nyontek sebenarnya tidak bisa menjawab soal-soal ujian? Bukankah nilai hasil ujian yang bagus sebetulnya tidak bisa diraih seandainya ia tidak nyontek? Bukankah ini berarti nilai-nilai yang ada di raport/transkip nilainya adalah nilai-nilai yang palsu? Sungguh ia telah memberikan kesaksian palsu kepada manusia yang membaca raport/transkip nilainya!

Jangan hancurkan harga dirimu!
Ibnu Mas’ud meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda
إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا
“Sesungguhnya kejujuran adalah sebuah kebajikan, sedangkan kebajikan akan menuntun seseorang menuju surga. Sesungguhnya seorang hamba bermaksud untuk jujur sampai ia tercatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Adapun sesungguhnya kedustaan adalah sebuah kekejian, sedangkan kekejian akan menuntun seseorang menuju neraka. Sesungguhnya seorang hamba bermaksud untuk dusta sampai ia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Muslim, no 4720).

Maukah kita dicap oleh Allah sebagai seorang pendusta hanya gara-gara kita membiasakan diri untuk selalu menyontek ketika ujian? Sungguh betapa buruk gelar sebagai seorang pendusta!
Pernahkah kalian berfikir ada teman kalian yang seharian semalaman belajar dengan sungguh-sungguh, usaha dengan maksimal tapi harus terkalahkan nilainya dengan Anda yang mencontek?
Teman….Sesungguhnya setiap apa yang kita lakukan, pasti diketahui oleh Allah Ta’ala, Dzat Yang Maha Mengetahui……Apakah layak bagi seorang muslim tatkala melakukan perbuatan kemaksiatan, ia merasa malu dan khawatir jika diketahui oleh orang lain namun dirinya seolah-olah melupakan Allah Yang Maha Mengetahui sehingga tidak merasa malu dan khawatir kepada-Nya?
“  Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah mengetahui segala apa yang mereka sembunyikan dan yang mereka nyatakan?”

(Al-Baqarah:77)
Teman…..Mungkin, kadang hati ini terasa sangat berat untuk  menerima kebenaran, sangat susah untuk mempelajari ilmu…..Anggota badan terasa begitu mudah melakukan kemaksiatan….Demikian pula do’a terasa sangat susah untuk dikabulkan……

Ketahuilah temanku, bahwa Allah memandang sesuatu melalui proses dan usahanya, bukan dari hasilnya. Meskipun hasilnya baik, tapi kalau tidak ada usaha atau malah melakukan usaha yang salah maka akan sia-sia belaka. Pada saat kita sudah mati-matian berusaha & jujur mengerjakan, tetapi nilai tidak memuaskan bahkan tak sesuai dengan harapan, yakinlah bahwa itu bukan akhir dari segalanya.

Pada saat kita berpikir; “Bilakah datangnya pertolongan Allah?”. Ingatlah; “Sesungguhnya pertolongan itu amatlah dekat”. (QS. Al Baqarah :214)
Yang seharusnya kita lakukan adalah:
1.      Belajar dengan sungguh-sungguh
2.  Berdoa; Sebab usaha tanpa doa adalah sombong, doa tanpa usaha sama juga bohong...begini lho doa yang diajarkan Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dan Ibnu Hibban pada saat kita menghadapi perkara yang sulit: “Allahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazana idzaa syi’ta sahlaa”
3.    Tawakal (berserah diri). Ingat teman, Segala yang ditetapkan oleh Allah adalah yang terbaik untuk hamba-Nya.













“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik dapat menghapuskan kejelekan-kejelekan
(Hud: 114)

Minggu, 01 Juni 2014

Penantian adalah ujian

Bersabar saat aku menjaga pandanganku, aku diam seolah acuh tak memperhatikanmu, rasa sayang rasa cinta ini, biarkan aku simpan rapat rapat dalam hati, agar tak ada satu pun yang bisa tahu tentang isi hati ini, kecuali aku dan Allah yang tahu. Ketika aku mulai menyadari betapa sangat hinanya diri ini, jauh dari kata suci, aku berusaha untuk selalu memperbaiki diri, agar sejalan lurus dengan apa yang diperintahkan sang Ilahi rabbi.
kutetapkan pilihan ini melalui istikharah yang selama ini aku laksanakan di malam malam sebelum waktu tidur menjelang. Semoga pilihan yang allah tetapkan untukku ini adalah pilihan yang terbaik yang selalu Allah ridhoi dalam setiap hari hariku ini.
bila mana mata ini haram melihat sesuatu yang tak di bolehkan, jauhkanlah mata ini dari setiap yang engkau haramkan.
aku berusaha menjaga pandangan ini, agar engkaupun menjaga pandanganmu. ketika kamu tau itulah yang terbaik untukmu.
Semua yang pernah dekat pada akhirnya akan tersingkir oleh satu orang yang mengucapkan akad ……..
Seseorang yang dengan lantang mengucapkan namaku untuk dijadikannya makmumnya, di dunia dan akhirat.
Semua yang bilang sayang akan kalah sama yang berani meminang
dengan keberaniannya meminang, mengucapkan kata kata keinginannya untuk meminang seorang wanita lewat kedua orang tuanya secara lantang, tegas, dan bijaksana.
dan semua yang menjadi begitu special di pikiran, akan luntur sama yang mengajak bersanding di pelaminan. 
Menjadi Raja dan Ratu sehari dilihat banyak orang, di doakan yang terbaik oleh banyak orang, di dampingi keluarga masing masing, di sebelah kiri dan kanan.


"Karena apa yang kau perbuat saat ini, bisa jadi tengah dilakukan oleh juga oleh calon imammu kelak dibelahan bumu yang lain"