Hari ini dan kemarin mungkin banyak mahasiswi dan mahasiswa yang bergalau ria dengan IP, nilai, SP, sampe kata
NGULANG. Yuk, coba maknai semuanya dengan senyuman dan bersyukur kepada Allah SWT :) Ini namanya proses kehidupan...
“Kamu sih enak, pinter. Apa-apa mudah. Ulangan ga belajar aja ga remidi. Lha gueeh? Dah belajar tetep aja remidi -______- “
Pernahkah ada teman yang menyampakan hal demikian ke kamu? Ataukah
kamu yang menyampaikan hal serupa ke temanmu? Berusaha sedemikian keras
belajar untuk ulangan, ee pas hari H gugup buyar semua yang sudah
dipelajari. Malah yang belajarnya biasa aja dapet hasil maksimal. Yang
lebih menyakitkan, yang ga belajar sama sekali, ee pas ulangan nyontek
sana-sini ga ketahuan, dan dapet nilai terbaik di kelas -______-
Ada lagi nih, tugas kelompok menumpuk sedemikian rupa sehingga di
beberapa tugas kelompok hanya kamu yang nggarap yang lain cuma ikut
“ngontrak” nama di
cover makalah.
Ajib-nya, kamu dapet nilai terendah dibanding mereka yang “ngontrak” #terjuuun
Inilah hidup.
Adalah seorang putri cantik dari seorang bangsawan yang telah menikah
dengan seorang pemuda sederhana. Suatu hari sang ayah menjenguk putri
tercintanya. Didapati, sang putri meneteskan air mata. “Ada apa Ananda
menangis?”, tanya sang ayah lembut.
“Suamiku tak mampu membeli alat penggiling (yang lebih bagus). Setiap
pagi aku menggiling menggunakan lumpang batu,” jawabnya terisak.
Wanita mana yang tidak menangis. Seorang putri bangsawan yang pada
umumnya terkenal dengan nuansa-nuansa kesenangan dan keglamoran hidup
tetapi ini malah sebaliknya. Tangannya bahkan kapalan karena setiap pagi
harus menggiling tepung dengan lumpang batu.
Ayah mana yang tidak tersentuh melihat kondisi putri yang disayangi. Apa yang beliau katakan?
“Bila kamu mau aku sendiri yang berdo’a. Alat penggiling tepung ini
akan terus menerus menggiling sampai hari kiamat. Tapi Ananda,
ketahuilah, setiap keringat yang menetes pada keningmu, setiap keletihan
dan kepenatan yang ada pada dirimu itu tak pernah tertinggal dari
catatan malaikat. Jangan anggap kerjamu berkhidmad dalam rumah tangga
kau pandang ringan. Tetesan keringat itu ringan tapi tak kan pernah
hilang dari catatan amal”..
Menangislah sang putri mendengar penuturan sang ayah. Kau tau siapa sang putri? Dialah Fatimah putri Rasulullah SAW.
Lelah jika orientasi hanya nilai, nilai, dan nilai. Hasil, hasil, dan
hasil. Dunia, dunia, dan hanya dunia. Ada yang lebih layak untuk
diperjuangkan daripada hanya sekedar nilai keduniawian. Yaa..
ridho Allah. Sang Pemilik Dunia.
Setiap tetesan keringat (usaha) mu, setiap kelelahan (usaha) mu, dan
setiap kepenatan (usaha) mu, entah itu belajar, bekerja, berbuat baik
kepada orang tua, atau apapun itu.. tak akan pernah tertinggal dari
catatan malaikat. Proses. Yaa.. ini kisah tentang agungnya balasan
sebuah proses.
Di balik Kesulitan Teriring Kemudahan.
Tugas kita hanya
berdo’a dan
berusaha yang
terbaik. Bersiap-siap bahagia kalau kita menemui kesulitan karena kemudahan sudah pasti mengiringi..
teruslah berjalan dan bertahanlah dalam proses. Karena kita tidak tau dilangkah ke berapa kemudahan kan menghampiri. Bergerak saja lah
Biarlah DIA yang membuka jalan kemudahan dan siap-siap saja mendapatkan kejutan (hasil usaha kita) dariNYA
Di balik Kesulitan Teriring Kemudahan.
Yakinlah. Janji-Nya ga mungkin
PHP —
Naroo
Q.S. ali-Imron [03]: ayat 139
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”