Rabu, 25 Januari 2012

Surat Untuk Dewi Dee Lestari part 2


Dear Kak Dewi Dee Lestari
Hi kakak. . . .
Bagaimana kabar kakak hari ini dengan Supernova (Pertama: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, disusul AKAR, kemudian PETIR dan Filosofi Kopi serta Madre dan yang paling saya suka Perahu Kertas)? #semoga baik baik saja ya kak

Semua novel kakak merupakan sebuah novel yang banyak dibicarakan oleh para pecinta novel dan pembaca setia karya kakak. Karena surat ini hanyak cukup untuk 200-400 kata jadi aku hanya membahas satu novel kakak. Novel yang sangat berbeda dari novel kakak sebelumnya. Novel ini juga termasuk “best seller” isinya yang tentang Cinta,  Persahabatan, Keluarga, dan tentang kegigihan dalam meraih Mimpi sangat memiliki makna yang dalam menurut saya.

Membaca novel ini membuat saya seperti merasakan apa yang tejadi dalam novel tersebut. Novel Perahu Kertas membuat saya seakan-akan menjadi sosok Kugy. Saya siswi SMA yang suka menulis sama seperti Kugy seorang pelajar yang sibuk dengan aktifitas mengenai madding sekolah dan sama seperti kak Dee seorang penulis untuk bulletin sekolah.

Novel “Perahu Kertas” ini ringan dibaca. Namun, tidak mempengaruhi esensi cerita menjadi dangkal. Kak Dee tetap memberikan kejutan-kejutan menarik kepada pembaca terhadap tokoh tokoh yang ada di dalamnya dan membuat terhanyut dengan ceritanya. Pembaca menjadi terharu tetapi tetap ada unsur lucu didalamnya dan saya suka dengan tuturan yang terkadang penuh filosofi dari tokoh-tokoh yang ada di cerita itu. Novel ini memberikan pandangan hidup untuk menerima kenyataan dan pengorbanan. Selain itu cerita cinta menjadi sangat bermakna, tanpa tendensi. Tulus, menceritakan cinta yang apa adanya. Alurnya progresif dan sedikit flashback menjadikan cerita tersebut sangat enak dibaca. Beberapa kata yang diungkapkan kak Dee sangat masuk ke dalam hati. Ceritanya benar-benar natural, namun unik. Bukan itu saja novel “Perahu Kertas” ini juga ada pesan-pesan perjuangan dan semangat yang begitu hebat.

Tetapi, menurut saya novel ini memiliki ending yang kurang memuaskan. Seharusnya kak Dee dalam ending lebih hidup agar ada chemistry antara pembaca dengan novel. Karena bagian terakhir itu sangat penting jadi kakak beri gaya yang besar pada ending agar terjadi percepatan yang besar anatara pembaca dengan novel. Semoga novel-novel kakak akan terus dibaca oleh masyarakat dan kakak dapat membuat karya-karya yang lebih amazing lagi. Aku berharap suatu saat nanti kita akan membuat sebuah novel bersama :)

Dari :    Faa’izah Abiyyah Rihhadatul’aysi
Untuk : Mizan.com

Jumat, 20 Januari 2012

Surat Untuk Dewi Dee Lestari


Dear Kak Dewi Dee Lestari
Hi kakak?

Banyak orang yang kenal dengan kak Dee dari awal menulis novel Supernova (Pertama: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, disusul AKAR, kemudian PETIR dan Filosofi Kopi serta Madre). Nama kakak ramai dibicarakan oleh para pecinta membaca termasuk saya. Meski awalnya kakak berkarir sebagai seorang penyanyi, tapi kakak tetap aktif didunia menulis. Namun, dibuku Rectoverso kak Dee menggabungkan talenta menulis dengan kemampuan bernyanyi kakak. Dengan menerbitkan novel Rectoverso yang merupakan kumpulan beberapa cerita pendek, dan album yang berisi kumpulan lagu-lagu yang tema-nya diambil dari cerpen-cerpen tersebut. Sangat keren sekali antara talenta menulis dengan menyanyi yang dilarutkan dalam satu seperti suatu senyawa baru.

Novel “Perahu Kertas”, jika dibandingkan dengan novel kak Dee sebelumnya, BEDA banget! Yang ini lebih ringan dibaca. Namun…tidak mempengaruhi esensi cerita menjadi dangkal. Kak Dee tetap memberikan kejutan-kejutan menarik yang membawa pembacanya (termasuk saya!) terhanyut dengan ceritanya. Membuat pembaca menjadi terharu tetapi tetap ada unsur lucu didalamnya dan saya suka dengan tuturan yang terkadang penuh filosofi dari tokoh-tokoh yang ada di cerita itu. Novel ini memberikan pandangan hidup untuk menerima kenyataan dan pengorbanan. Selain itu cerita cinta menjadi sangat bermakna, tanpa tendensi. Tulus, menceritakan cinta yang apa adanya. Alurnya progresif dan sedikit flashback menjadikan cerita tersebut sangat enak dibaca. Beberapa kata yang diungkapkan kak Dee sangat masuk ke dalam hati. Ceritanya benar-benar natural, namun unik. Bukan itu saja novel “Perahu Kertas” ini juga ada pesan-pesan perjuangan dan semangat yang begitu hebat.

Kalau saya beri kesimpulan dari novel ini menceritakan Cinta,  Persahabatan, Keluarga, dan tentang kegigihan dalam meraih Mimpi. Cerita dalam tokoh ini berkutat pada Kugy dan Keenan. Dari novel “Perahu Kertas” ini ada banyak sekali kata-kata yang paling saya suka terutama ini “Hampa harusnya berarti TIDAK APA-APA. Tidak apa-apa harusnya berarti TIDAK ADA MASALAH. Termasuk RASA SAKIT…” (Page 182)

Saya adalah seorang siswi remaja yang suka menulis dan hobi membaca novel. Saya juga sering lihat tulisan tulisan kakak di dee-idea sungguh tulisan kakak sangat bagus dan penuh makna. Selain itu sebenarnya sebelum Supernova keluar, tak banyak orang yang tahu kalau kak Dee telah sering menulis. Tulisan kak Dee diantaranya “Sikat Gigi", "Ekspresi", dan "Rico the Coro".

Surat ini dari seseorang yang memiliki kesamaan dengan kakak yaitu seorang penulis untuk bulletin sekolah. Aku berharap kak Dee mengajariku cara menulis yang baik dan aku ingin karya-karya aku terbit seperti kakak. Semoga diantara kita terdapat chemistry untuk menulis sebuah novel dengan seiring berjalannya laju reaksi waktu.

Dari :    Faa’izah Abiyyah Rihhadatul’aysi
Untuk : Mizan.com

Jumat, 13 Januari 2012

Positif atau Negatifkah kita?

Bismillahirohmanirohim……
 Assalamualaikum Wr. Wb. 
Setiap manusia memiliki sifat baik dan buruk. Tidak ada manusia yang sempurna selalu baik tapi ada manusia yang selalu berbuat buruk (semoga kita tidak termasuk salah satunya).

Seperti halnya Atom kalau kata Bu Melli Bu Lusi Pak Abdur dan Bu Dewi (guru kimia tercinta saya hehe bukan promosi), Atom itu terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negative. Bukan itu saja kita juga tau tentang Elektrode, electrode itu memiliki  muatan positif disebut anode dan yang bermuatan negatif disebut katode.

Kalau kata Bu Ida (guru favorit saya) manusia itu tidak selalu berbuat baik seperti malaikat dan tidak setiap hari berbuat buruk seperti syeitan manusia itu seperti batu baterai yang memiliki sisi positif dan negative. Kalau kata bu bangun listrik statis terdiri atas dua macam, yakni listrik bermuatan positif dan listrik bermuatan negative.

Kalau kata Bu Rugun (wali kelas saya) kita itu harus seimbang sama seperti makanan harus empat pokok dan lima sempurna.

Manusia diberikan dua jalan ada yang buruk dan ada yang baik, Allah telah berfirman dalam Al Qur’an surat Asy Syams ayat 7-10 yang arfinya “demi jiwa demi diri serta penyempurnaan penciptaannya, lalu Allah itu mengilhamkan jalan ke dalam jiwa itu berbuat kefasikan berbuat kejahatan serta berbuat ketaqwaan, sungguh beruntunglah orang yang selalu mensucikan bathinnya, mensucikan hatinya, mensucikan jiwanya dan sungguh merugilah mereka yang selalu mengotorinya“.

Dari firman Allah tersebut kita mengetahui dalam tubuh ini ada satu unsur yang disebut dengan jiwa atau nafs. Dalam wadah yang disebut jiwa atau nafs itu Allah SWT memberikan 2 (dua) jalan, yaitu jalan untuk berbuat baik ataupun jalan untuk tldak berbuat baik, Apakah jalan untuk melakukan perbuatan positif ataupun untuk perbuatan yang negatif, yang menguntungkan atau merugikan, bergantung kepada manusianya.

Dalam ayat lain Allah berfirman bahwa jika kalian beriman silakan, jika kafir silakan, terbuka jalannya. Mau diapakan wadah ini tergantung pada kita. Bukankah Allah SWT telah memberikan 2 (dua) wadah fujurohaa atau taqwahaa, jalan untuk berbuat kejahatan dan jalan untuk berbuat kebaikan.

Setelah itu Allah mengingatkan kepada kita, qod aflaha man dzakkaha waqadkhaba man dassaha, beruntung orang seandainya wadah itu diisi oleh akhlakul karimah, diisi dengan sifat-sifat yang terpuji. Amat rugilah mereka jika wadah itu dipenuhi dan diisi oleh sifat-sifat kejahatan dan kemudaratan, apakah yang datangnya dari hawa nafsu, syetan, iblis maupun sifat-sifat hewaniah.

Tetapi penyakit hati yang bersarang dalam jiwa kita sudah banyak kita harus waspada kalau kita menyimpan penyakit-penyakit hati, karena apapun yang kita ucapkan apa yang kita lihat dan apa yang kita hasilkan dalam pemikiran, yang berwujud dalam perbuatan sehari-hari adalah tergantung isi hati kita masing-masing.

Kalau hati atau qolbunya bersih, suci dan diisi sifat-sifat yang baik-baik tentu yang terpancar dari penglihatan, pendengaran dan pemikiran dalam tindak tanduk perbuatan kita sehari-hari tentu sesuai isi hati yang baik-baik, tetapi seandainya penglihatan, pendengaran dan pemikiran yang selalu negative, mata kita sulit untuk berpaling dari kemaksiatan. Pendengaran kita sulit untuk berpaling dari pendengaran negative, pikiran kita akan selalu buruk sangka. tingkah laku kita susah diarahkan.

Dalam sifat sombong dan sifat angkuh telah dicontoh oleh iblis latnatullah, ketika Allah SWT memerintahkan untuk bersujud kepada Adam as sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqaroh ayat 34 yang artinya “Dan (ingatlah ) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat : ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali iblls. Ia enggan dan sombong dan adalah ia termasuk golongan orang-orong kafir“.

Kemudian Iblis menanggapi perintah yang Allah sampaikan dengan sikap menyombongkan diri, karena itu iblis dicap oleh Allah sebagai makhluk yang terkutuk. Jika kita sebagai hamba Allah mengikuti jejak iblis maka jadilah kita sebagai makhluk yang terkutuk sama seperti iblis.

Faktor-faktor yang menyebabkan kesombongan adalah kekayaan, kecantikan, kegagahan, keilmuannya, pangkat serta jabatannya. Akibat dari sifat yang dimilikinya ini tidak mau lagi menerima kebenaran dari orang lain serta menganggap enteng terhadap orang lain.

Sifat iblis yang lain adalah sifat rakus dan tamak itu awalnya kata nabi telah ditampilkan oleh Adam as, karena tertipu oleh iblis latnatullah. Iblis menjanjikan kepada Adam as, dalam surat Al A’raaf ayat 20-21, yang artinya “Hai Adam aku ini penasehatmu yang aktif jika kamu terima nasehatku syukur dan tidak kau terima tidak ada masalah, Tahukah kamu mengapa , Allah melarangmu untuk mendekati pohon khuldi ini, lalu iblis mengatakan pohon ini yang mengekalkanmu hai Adam, jika anda dekati pohon itu, maka kamu akan kekal selama-lamanya di surga“.

Ini merupakan tipuan dan rayuan syetan dan iblis latnatullah, dimana Adam as mendekatinya dan makan buah tersebut serta auratnya terbuka, akhirnya Adam pun sadar karena telah ditipu oleh syetan dan iblis latnatullah, maka kemudian Adam as bertaubat kepada Allah.

Ada lagi penyakit hati yang merupakan jejak iblis dan syetan selalu mengganggu. Yaitu sifat-sifat dengki ini sudah ditampilkan sejak dahulu oleh anak Adam as yaitu qabil, yang telah membunuh adik kandungnya yang bernama habil, karena apa?, karena sifat dengki kepada adiknya karena Allah menerima qurbannya sedangkan qurban qabil ditolak oleh Allah.

Masih banyak lagi sifat negative atau buruk yang dimiliki oleh manusia kalian bisa tau dan menyebutkannya sendiri. Penyakit hati ini memiliki obatnya yaitu Rasa syukur atas pemberian Allah SWT.

Penyakit hati seperti sombong,  tamak,  rakus dan dengki seyogyanya disingkirkan jauh-jauh dari jiwa kita masing-masing, seandainya sifat tersebut kita singkirkan, maka insya Allah kita menjadi hamba Allah yang terhormat dihadapan Allah, Bagaimana caranya untuk menghilangkan sifat-sifat syetan dan iblis itu adalah sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ashar ayat 3 yang artinya “kecuall orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran“.

Salah satu cara menghilangkan sifat tamak dan rakus dengan cara menanamkan rasa syukur dan menikmati pemberian Allah apa adanya. Sifat dengki dan iri hati bisa kita hindarkan, dengan cara menerima suatu ujian dan musibah, karena segala sesuatu yang terjadi dengan izin oleh Allah SWT. Inilah contoh salah satu sikap positif atau baik dan masih banyak lagi sikap positif dan baik ini *Semoga kita selalu bersikap baik dan positif AMIN :)













13 Januari 2012
17.21
Posotif dan Negatifkah kita?

Kamis, 05 Januari 2012

“Kita Patut Kagum dengan Ketegaran Wanita ini!”

“Panas, risih, dan ribet……………..!”. Itulah salah satu alas an mengapa masih ada wanita muslimah yang enggan mengulurkan jilbabnya. Padahal jika seandainya wanita ini sadar akan tragisnya hidup setelah kehidupan di dunia ini, yakni kehidupan akhirat yang panasnya beribu-ribu kali lipat bahkan bahkan berjuta-juta kali lipat panasnya orang yang memakai jilbab, mungkin mulutnya akan terbungkan seribu keluhan mengenai panasnya berjilbab. Padahal kita tinggal di daerah tropis bagaimana dengan mereka yang tinggal di tengah gurun padang pasir yang tingkat kepanasannya sekian derajat celcius? Padahal wanita-wanita arablah (sebagaimana wanita Muhajirin wanita-wanita Anshar) yang menjadi pelopor sejati dan merupakan wanita-wanita yang sangat cepat bersegera menuju ketaatan dan ketundukan terhadap perintah Allah tak ada kata sedikitpun dari mereka mengenai panas, risih, ribet, dan segala macam.


Aisyah ra meriwayatkan sebuah hadits yang didengarkannya sendiri dari Rasulullah saw, bahwa beliau berkata : “Allah merahmati para wanita Muhajirin. Ketika Allah menurunkan ayat hijab yang berbunyi “…………. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung didadanya……………”, maka mereka langsung merobeki baju baju-baju mereka lalu menjadikannya sebagai kerudung!”


Kita patut kagum jika mendengar jawaban seorang wanita yang menutupi auratnya dengan rapat seluruh auratnya, dalam kisah nyata sebagai berikut : “Ada seorang wanita yang senantiasa memakai hijab dan ketegarannya tak berbeda jauh dengan ketegaran wanita Muhajirin dan Anshar, ketika dia ditanya oleh seorang wartawan asing yang dating di Universitas Damascus, mengapa dia tetap mengenakan jilbab dan sabar, padahal hari itu udaranya sangat panas dan menyengat?”. Inilah jawaban yang mensitir sebuah ayat Al-Quran : “Katakanlah, api neraka jahanam itu lebih panas lagi!”


Benar-benar dia adalah wanita yang memiliki kesadaran imana dan keteguhan hati yang tinggi. Wanita seperti inilah yang bisa meramaikan rumah tangga muslim, mendidik generasi yang utama, mengisi masyarakat dengan patriot-patriot yang handal dan professional serta penuh keimanan dan ketakwaan.


Melihat nada penuh keimanan dan ketakwaan dari dari jawaban wanita di atas jelas sinkron dengan keadaan wanita zaman sekarang yang khawatir jika memakai jilbab akan merusak rambut atau merasa sayang untuk menutupi rambutnya selain itu khawatir tidak bebas bergaul, khawatir kecantikannya berkurang atau merasa kurang pantas dari segi penampilan alias kurang percaya diri.


Padahal  dalam suatu riwayat dari Shafiyyah binti Syaibah, dia berkata : “Wanita Quraisy dan kelebihan mereka!”. Aisyah ra berkata : “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memang mempunyai kelebihan. Tapi demi Allah, aku tidak melihat yang lebih utama daripada para wanita Anshar, tidak ada pula yang lebih berimana kepada ayat yang di turunkan dalam surat An-Nur “…………….. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung kedadanya………….”