Jumat, 20 Januari 2012

Surat Untuk Dewi Dee Lestari


Dear Kak Dewi Dee Lestari
Hi kakak?

Banyak orang yang kenal dengan kak Dee dari awal menulis novel Supernova (Pertama: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, disusul AKAR, kemudian PETIR dan Filosofi Kopi serta Madre). Nama kakak ramai dibicarakan oleh para pecinta membaca termasuk saya. Meski awalnya kakak berkarir sebagai seorang penyanyi, tapi kakak tetap aktif didunia menulis. Namun, dibuku Rectoverso kak Dee menggabungkan talenta menulis dengan kemampuan bernyanyi kakak. Dengan menerbitkan novel Rectoverso yang merupakan kumpulan beberapa cerita pendek, dan album yang berisi kumpulan lagu-lagu yang tema-nya diambil dari cerpen-cerpen tersebut. Sangat keren sekali antara talenta menulis dengan menyanyi yang dilarutkan dalam satu seperti suatu senyawa baru.

Novel “Perahu Kertas”, jika dibandingkan dengan novel kak Dee sebelumnya, BEDA banget! Yang ini lebih ringan dibaca. Namun…tidak mempengaruhi esensi cerita menjadi dangkal. Kak Dee tetap memberikan kejutan-kejutan menarik yang membawa pembacanya (termasuk saya!) terhanyut dengan ceritanya. Membuat pembaca menjadi terharu tetapi tetap ada unsur lucu didalamnya dan saya suka dengan tuturan yang terkadang penuh filosofi dari tokoh-tokoh yang ada di cerita itu. Novel ini memberikan pandangan hidup untuk menerima kenyataan dan pengorbanan. Selain itu cerita cinta menjadi sangat bermakna, tanpa tendensi. Tulus, menceritakan cinta yang apa adanya. Alurnya progresif dan sedikit flashback menjadikan cerita tersebut sangat enak dibaca. Beberapa kata yang diungkapkan kak Dee sangat masuk ke dalam hati. Ceritanya benar-benar natural, namun unik. Bukan itu saja novel “Perahu Kertas” ini juga ada pesan-pesan perjuangan dan semangat yang begitu hebat.

Kalau saya beri kesimpulan dari novel ini menceritakan Cinta,  Persahabatan, Keluarga, dan tentang kegigihan dalam meraih Mimpi. Cerita dalam tokoh ini berkutat pada Kugy dan Keenan. Dari novel “Perahu Kertas” ini ada banyak sekali kata-kata yang paling saya suka terutama ini “Hampa harusnya berarti TIDAK APA-APA. Tidak apa-apa harusnya berarti TIDAK ADA MASALAH. Termasuk RASA SAKIT…” (Page 182)

Saya adalah seorang siswi remaja yang suka menulis dan hobi membaca novel. Saya juga sering lihat tulisan tulisan kakak di dee-idea sungguh tulisan kakak sangat bagus dan penuh makna. Selain itu sebenarnya sebelum Supernova keluar, tak banyak orang yang tahu kalau kak Dee telah sering menulis. Tulisan kak Dee diantaranya “Sikat Gigi", "Ekspresi", dan "Rico the Coro".

Surat ini dari seseorang yang memiliki kesamaan dengan kakak yaitu seorang penulis untuk bulletin sekolah. Aku berharap kak Dee mengajariku cara menulis yang baik dan aku ingin karya-karya aku terbit seperti kakak. Semoga diantara kita terdapat chemistry untuk menulis sebuah novel dengan seiring berjalannya laju reaksi waktu.

Dari :    Faa’izah Abiyyah Rihhadatul’aysi
Untuk : Mizan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar