hello dear
*ehem* disini aku mau cerita sedikit tentang seseorang yang sangat
berjasa dalam hidup kita, biasa kita sebut bapak, ayah , papa, abah atau
apapun panggilannya jelas beliau adalah orang yang kita sayang
- really, i miss you :’)
DULU aku menganggap sosok ayah itu sebagai seorang
yang kadang nyebeliiiin banget, orang yang sukanya marahin kita kalo
pulang malem, ngelarang kita maen sepulang sekolah, ngelarang pacaran,
ngelarang nonton konser ,inilah itulah. dan aku menganggapnya udah kayak
bodyguard yang ‘guard’ banget deh pokoknya.
lalu dengan kesalnya (baca: sekarang sangat menyesal) aku ngedumel
dalam hati “kenapa sih,aku punya ayah kayak gini? kenapa ayahku gak
kayak ayahnya dia yang ..blaa.blaaaa..blaa” dan segala jenis keluh kesah
yang lain
the day, begin
SUBUH
“tok!tok!tok!!! dek, bangun sholat subuh!!! tok..tok..tok..!! dek
bangun! sholat dulu! ” NAH INI NIH yang bikin aku kesel tiap pagi,
disuruh sholat subuh,padahal lagi enaknya berselimut ria,
“toktoktok!!” akhirnya ayah masuk dan membuka surga selimutku,
*brrrr~ dingin tauk! (batinku) oke, dengan berat hati aku ambil air wudhu-sholat kilat-tidur lagi.
“heh heh ,ngaji dulu! tidurnya nanti lagi” *kalo ngaji kapan aku
tidurnya -_- ,oke aku mengaji sambil terkantuk-kantuk dan tidur dipagi
hari? itu hal yang sulit kulakukan. tapi aku sudah terbiasa ubtuk hal
semacam ini.
DZUHUR
“Tiiin tiin” aku dijemput, goodbye friend i should to go home right now
kelayapan setelah pulang sekolah itu sangat dihindarkan kecuali kalau malam minggu. hell yeah, anak sekolah .
sampai dirumah, turun dari mobil. melihat mobil bergerak mundur tanda
aku ditinggalkan dirumah dengan mbak-mbak yang beresin rumah, “yeah,
i’m free without your rule dad” tapi tetap saja ,rutinitasnya adalah
Sholat-dzuhur- doin’ anything i wanna do” .
ASHAR
“tin!tin!” bunyi klakson dua kali itu pertanda bahwa kegiatan
pekerjaan orang tuaku sudah berakhir jam 16.00 . kalau sudah begini yaa
aku langsung beresin semuaa yang aku berantakin, minimal jadiin agak
enak dipandanglah, dan tentunya pura-pura ambil air wudhu, biar gak
dimarahin gitu . “huh, cepet banget sih pulangnya”
MAGHRIB
“ayo tv nya dimatiin dulu, sholat maghrib!” . Well, TV non-aktif dan
semuanya langsung ambil persiapan sholat maghrib berjamaah, dengan
sedikit ksal karena tv dimatikan mendadak aku melakukan rutinitas ini.
“padahal lagi asyik banget kartunnya
” batinku sih bilang gitu. oke sholat maghrib berjamaah berjalan dan dilanjutkan dengan mengaji.
06.30
nonton tv aaah~
*tiba-tiba terdengar dari suara kamar ayahku*
“ayo belajar dulu, nanti nonton tv-nya habis isya!”
wow wow wow, aku banting pintu kamar (bantingnya gak keras soalnya
takut) dan aku belajar (kalo lagi moood) ,kadang juga nge-hidupin tv
tanpa volume suara dikamar *kamardikunci* arrgh!!!! kapan aku bisa
bebas!!
- PLEASE! DON’T LEAVE ME!
ISYA
“sholaat!!!ayo isya dulu !!!” -rutinitas, aku lakukan.
19.25
“ayah mau kemana?”
“mau badminton”
“mau aku bikinin minum apa?”
“aqua campur energydrink itu aja”‘
…………………………………………………..
“assalamualaikum,berangkat dulu”
daaaaaaaaaaaan perasaanku mulai ganjal, tapi aku benar-benar tak menanggapinya
20.00
aku tidur awal, masih dalam remote tv di genggamanku dan kasur dan segala perangkat tidur lainnya.
*tiba-tiba*
-kring!!!! kring!!!! kring!!!! kring!!!! kring!!!!
kring!!!! kring!!!! kring!!!!- tak ada yg mengangkat telfon, aku hendak
beranjak ,tapi deringan telfon itu berhenti.
*lagi*
kring!!!! kring!!!! kring!!!! kring!!!! kring!!!! kring!!!! – baru aku hendak berbaring lagi ibuku berteriak dari kamarnya
“Lia!!! cepat ganti baju, ayah jatuh!”
*DEG* speechless, cepat cepat aku ganti bajuku dan naik mobil menuju RS untuk mengetahui apa yang terjadi,
selama dalam perjalanan, ibuku hanya terdiam dan berdo’a. aku sama
sekali tidak berani untuk bertanya, pikiran aneh-aneh mulai
membayangiku, aku hampir menangis, tapi aku tahan, karena aku tak mau
membuat ibuku panik.
aku tahu betul kegelisahan ibuku, beliau mengendarai mobil dengan
kecepatan tinggi dan ia hampir tak memperdulikan rambu lalu lintas,
sempat beberapa klakson terdengar membentak mobil kami, karena ibuku
yang “ngawur” banget nyopirnya.
08.20
aku sampai di RS ! Itu!! itu mobil yang ayah pakai waktu berangkat
tadi, tapi…. mana ayahku? kenapa orang-orang menangis?! aku mulai tak
bisa menahan air mata yang aku tahan sedari tadi. aku beranikan untuk
masuk ruangan bertirai hijau itu.
itu…. itu ayahku, iya dia ayahku
aku dapatkan alm. terbaring pucat di tempat tidur pasien, dalam
posisi tangan diatas perut, sudah ditali dengan kain tipis, aku lihat
saudaraku sudah menangis memeluk ayahku yang terbujur kaku itu, aku tak
bisa berkata apapun, tangisan ibuku pecah, semua yang ada dalam ruangan
itu -menangiis- aku terduduk dalam tangisanku, nama ayah selalu aku
panggil sambil menangis, walaupun aku tahu itu tak akan membuat ayah
kembali. kulihat satu persatu kerabat karib alm datang – melihat keadaan
ayahku – mereka menangis – itu memberikan aku isyarat bukan hanya aku
dan keluargaku yg merasakan kehilangan, tapi kerabatnya pun juga begitu.
entah berapa lama aku terduduk menangis dilantai RS itu, aku masih
ingat ketika aku menangis ,ada seseorang yang memelukku ari belakang dan
memberikan nasihat “liaa, yang sabar yaa.. doa untuk alm ayah kamu,
jangan nakal ya… ” dan masih banyak lagi yang dia bicarakan tapi aku
sudah terlalu tuli untuk mendengar kata-kata itu, aku hanya berusaha
meyakinkan diriku bahwa ini hanyalah mimpi. aku lihat seluruh orang
yyang ada di ruangan ini, mereka nyata. dan aku tahu, ini bukan mimpi.
ini sama sekali bukan mimpi!
aku masuk mobil jenazah ,bersama ibuku. ibuku terus berdoa dan aku enggan berkata-kata.
rumah yang baru aku tinggal kurang dari 1 jam tadi sudah berubah
menjadi ramai, saudara,tetangga, semuanya berkumpul memberi tanda
belasungkawa. aku diam, sakit, pedih rasanya menerima kenyataan ini.
Proses pemandian jenazah,aku tak mau ketinggalan, aku rasakan betul
dinginnya tubuh ayahku. air mataku kembali mengucur,lalu aku putuskan
untuk masuk kamar. menenangkan diri, dan sampai akhirnya aku tertidur di
ruang tamu, dimana ayahku, ibuku, dan kakak-kakakku berrada.
kebersamaan kami untuk terakhir kalinya
pemakaman ayahku, dilaksanakan pagi esok.
- dad, i love you
PAGI 12 APRIL 2006
Rumah kami semakin ramai dikunjungi para pen-takziah , aku hanya bisa
tersenyum betapa banyaknya yang menyatakan bela sungkawa mereka, aku
menyadari bahwa ayahku adalah orang yang di sayangi oleh teman-temannya.
Shalat jenazah, ya, aku mengikutinya. saat doa aku masih bisa
mendengar jelas suara ayahku. aku tak tahu apa itu hanya halusinasiku.
tapi aku yakin beliau masih disisi kami :’(
proses pemakaman
hari itu sedikit mendung, sesuai dengan suasana hatiku yang “abu-abu”
aku berangkat menuju tempat pemakaman lebih dulu, mobil jenazah alm
ayahku masih jauh dubelakang karena banyaknya kendaraan yang lalu
lintas.
setibanya di pemakaman
Hatiku Pedih, Sakit , melihat ayahku yang jasadnya tak akan pernah aku lihat lagi,seumur hidupku.
AKU SADAR, APA YANG TELAH AKU NILAI TERHADAP AYAHKU ITU SALAH!
Mulai dari
SUBUH ,aku yang dulu mengharapkan beliau tidak akan membangunkanku untuk sholat dan mengaji, sekarang dan selamanya aku
tak akan pernah lagi dibangunkan olehnya.
DZUHUR, aku yang dulu senang karena beliau pergi kerja lagi,kali ini beliau
benar-benar tidak akan kembali untuk memarahiku karena tingkahlakuku yang tidak sesuai dengan aturan
waktu
ASHAR ,yang dulu aku berpura-pura bersikap baik, hanya karena tidak ingin dimarahi, sekarang
aku menyesal karena tidak akan bisa memberikan kesan baik yang tulus untuk beliau
adzan
MAGHRIB ,aku yang dulu sangat malas untuk sholat berjama’ah, kini aku
tidak akan lagi merasakan sholat yang dipimpin oleh orang yang sangat berjasa dalam hidupku.
finally
ISYA , inilah waktu terakhirku bersama
beliau. waktu dimana kami telah ‘selesai’ menjalankan kewajiban 5 waktu
kami. dimana ayahku telah selesai menjalani kehidupan di dunia ini,
dimana ia telah memberikanku banyak pelajaran untuk hidup. memberikan
kasih sayang yang aku
salah artikanselama ini.
Ayah, terimakasih telah mengasuhku selama ini, Ayah, maafkan aku yang selalu berbuat salah, maafkan aku .. maafkan aku ayah :’(
” Ya Allah, ampunila segala dosa-dosa ayahku ya Allah, Terimalah
segala amal kebaikannya ya Allah, Hindarkan beliau dari percikan api
neraka,siksa neraka,siksa kubur Mu yang kejam ya Allah. Berikanlah
beliau kenikmatan surgaMu ya allah, berikanlah beliau tempat terbaik di
sisiMu ya Allah, jaga beliau ya Allah. lalu kumpulkanlah kami kembali
pada beliau kelak di surga,
Amin
“
From Laila Zulaeha