Minggu, 23 Desember 2012

WAHAI IKHWAN, sebelum kau katakan ta'aruf dengan Akhwat

Ana ingin berta'aruf denganmu ukhty….

tuluskah itu dari hatimu tuk jalankan sebuah syari'ah … atau hanya sebuah kata biasa yang sepenuhnya tak kau mengerti maknanya? Hanya kau jadikan kiasan tuk menjalin sebuah hubungan yang kau anggap lebih islami

Tidak taukah engkau, kata-katamu itu bisa menggoyahkan kekokohan iman yang sedang susah payah ku bangun..
 Lalu ketika kau bilang “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ukhti”

 Kau memang sudah seharusnya menjaga hatimu sampai tiba waktunya nanti untuk kau berikan seutuhnya kepada wanita yang berhak.. tapi kan belum tentu wanita itu aku...

Ketika kau bilang.. “hati-hati ya di sana.. jaga diri baik-baik...”
Bukannya aku ga suka diperhatiin dan dijagain...
Tapi cukuplah Allah yg menjagaku...

Dan tanpa kau bilang begitu pun aku akan berhati-hati di sini dan menjaga diriku dengan baik untuk suamiku nanti.. dan itu belum tentu kau..
Ketika kau bilang “ana harap ukhti tidak ta’aruf dengan org lain sebelum ana”
Kurang jelaskah jawabanku, aku tidak bisa menjanjikan apa pun.. karena aku tak tau apa yang akan terjadi padaku nanti...


Sebuah kutipan yang perlu kau ketahui:
Aku yakin kau tau janji Allah.. laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik...
Yakinlah... kalau memang aku bukan tulang rusukmu,, maka apa yang kau rencanakan itu tak akan pernah terjadi...

Dan jika aku ini tulang rusukmu, maka tanpa kau minta aku untuk tidak ta’aruf dengan orang lain pun, aku akan tetap jadi pendampingmu..

Karena ku yakin,, tulang rusuk tidak akan tertukar..

Wahai ikhwan jangan mudah kau katakan ta'aruf dengan seseorang… pahami dulu apa arti ta'aruf itu sebenarnya sebelum kau berani katakan … jangan kotori sucinya makna ta'aruf itu sendiri…. Sebuah syari'ah harus ditegakkan untuk itu lebih baik kau diam jika belum merasa siap tuk menjalankan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar