Jumat, 25 Juli 2014

Masih Tentang Kamu

dwitharie

Cerita ini masih tentang kamu. Kamu seperti laju reaksi diberi katalis dipikaranku, bahkan lajunya tak terhitung tiap detik sekali. Cerita ini masih melulu tentang kamu. Cerita yang tak pernah tahu akhirnya bagaiman. Cerita yang tak pernah bisa aku tutup begitu saja. Cerita yang akhir ceritanya seperti awan yang mendung ingin hujan tapi tak mampu, ingin cerah tapi sudah tak bisa. Lagi-lagi tulisan ini masih tentang kamu. Kamu yang selalu dinanti dalam sebait kata untuk awali hari. Kamu yang selalu didamba dalam tautan kata untuk menutup letihnya hari. Cerita ini masih tentang kamu. Kamu yang selalu mampu membuatku menulis berlembar-lembar. Kamu yang mampu mematikan lakuku hanya dengan setipis senyum bulan sabitmu. Entah sampai kapan ini tulisan ini masih tentang kamu. Kamu yang selalu mampu membuat percakapan yang menyenangkan dan mendewasakan. Kamu yang mampu diajak bertukar pikiran dan membuka pandangan hidup lebih luas. Kamu yang menyebalkan tetapi kurindukan.


Semuanya masih tentang kamu, rindu yang enggan pergi, cerita yang hanya berbalas sepi dan senja yang kunikmati sendiri. Bahwa semuanya masih tentang kamu, senyum manis yang pernah mengukir cerita indah, pengorbanan yang tak akan pernah ternilai dengan ribuan kalimat. Dan juga kejadian kejadian yang mampu mempertemukan rasa kangen dengan rindu. Terkadang aku benci merindukan kamu, tetapi aku lebih benci lagi ketika aku sadar, aku bukan lagi siapa-siapa kamu dan rindu hanya bisa tersampaikan dengan tulisan ini.


Tahukah kamu? Kamu adalah nama yang paling sering aku bicarakan dengan Allah. Di ujung ujung doaku, di tepian sujud sujudku, nyaris tak pernah lupa kusebut namamu. Kamu adalah tetes hujan yang kubiarkan mengalir di sisi wajahku. Mengalir dalam buaian yang tanpa berima, menyatu menjadi air mata, lalu menyembunyikan semua gundah gulanaku dalam tawa yang tersungging di sudut bibir. Kamu adalah langkah yang tak terengkuh, membiarkanku jatuh tanpa sempat tergapai tangan, memberikanku ruang ruang untuk berharap lalu merindu tanpa berkesudahan. Dan aku, memilih untuk terlarut dalam pengharapan yang kamu berikan.
Kamu adalah segumpal bayang di masa lalu, namun menepak dan membekas dalam jangka dan dimensi waktu yang Allah hanya tahu. Lagi-lagi ini masih tentang kamu.

















Sabtu, 26 Juli 2014 dari cerita lama



Tidak ada komentar:

Posting Komentar