Kamis, 27 Februari 2014

Yang lalu yang menyisakan kisah indah :')



Tiba-tiba, cinta itu hadir kembali. Hadir tanpa sebuah pemberitahuan, menyelundup diam-diam melewati kapiler hati, semakin lama meresap memenuhi ruang. Datang membawa tawa dan bahagia.
Kamu berbeda dari yang lainnya. Kamu sederhana, apa adanya, misterius, dan begitu sulit untuk ditebak.

Beberapa bulan yang lalu, kamu terlalu sibuk dengan sesuatu yang harus kaukejar dan kauraih, kuliahmu bahkan organisasimu. Kau melupakan seseorang yang selalu berada di sampingmu. Kau melupakan seseorang yang beberapa bulan terakhir bersedia menyiapkan telinganya untukmu, hanya untuk mendengar ceritamu. Kau melupakan seseorang yang menjadi pelampiasan amarahmu, yang kausakiti hatinya saat kaulelah dengan semua rutinitasmu. Kau melupakan seseorang yang berusaha meluangkan waktunya hanya untuk memastikan bahwa kesehatanmu terjaga dengan baik. Kau melupakanku yang berusaha bertahan untukmu.
Apa saja yang kita lakukan selama rentetan bulan kebersamaan kita dulu. Aku juga tak tahu apakah aku dan kamu bisa disebut punya hubungan atau tidak, karena semua berjalan dalam ketidak jelasan. Penyatuan kita juga tak menemukan titik temu. Mungkinkah dulu hanya kamu yang berjuang sendirian? atau Mungkinkah dulu hanya aku yang inginkan kejelasan?

Aku tahu semua berubah menjadi begitu indah, sejak pembicaraan yang sederhana menjadi pembicaraan spesial yang begitu menyenangkan bagiku. Aku bertanya ragu, inikah kamu yang mampu membuatku melamun sepanjang waktu? 

Tanpa kusadari, kini namamu sering kuselipkan dalam baris-baris doa. Diam-diam aku mengulang kejadian dulu, senang menulis tentangmu, tersenyum tanpa sebab sambil terus menjentikkan jemariku. Tanpa kesengajaan, kau hadir dalam mimpiku yang indah, sesuatu yang belum tentu kutemukan dalam dunia nyata saat aku terbangun nanti. Hari-hariku kini terisi oleh hadirmu, laju otakku kini tak mau berhenti memikirkanmu, aliran darahku menggelembungkan namamu dalam setiap tetes hemoglobinnya. Berlebihan kah? Bukankah mahluk Tuhan selalu bertingkah berlebihan ketika sedang jatuh cinta?
Aku membiarkan diriku jatuh dalam rindu yang mengekang dan membuatku sekarat. Aku membiarkan diriku tersiksa oleh angan yang kau ciptakan dalam magisnya kehadiranmu.
Sepertinya aku mencintaimu…
Pada setiap percakapan kecil yang berubah menjadi perhatian sederhana yang kau perlihatkan padaku. 

Sepertinya aku mencintaimu…
Dengan kebisuan yang kau sampaikan padaku. Kita hanya berbicara lewat tulisan, kita hanya saling mengungkapkan lewat sentuhan-sentuhan kecil.

Sepertinya aku mencintaimu…
Karena aku sering merindukanmu, karena aku bahkan tak tahu mengapa aku begitu menyayangimu

Sepertinya aku mencintaimu…
Kepada kamu, yang masih saja tak mengerti perasaanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar